Jendela
Hati

Wanita
Bicara

Keluarga

Remaja

Education
Corner

Manca
negara

Kiriman
Sahabat

Embun
Pagi

Anak Immun Bukan Steril

Perkembangan media dewasa ini begitu cepat, melebihi perkembangan kesiapan masyarakat untuk menerimanya. media memiliki dua sisi mata uang, tergantung siapa lembaga yang memanfaatkannya atau individu yang menggunakannya banyak media yang baik yang memiliki fungsi edukasi dan informasi, tapi tidak sedikit pula media perusak yang berlindung di kebebasan berekpresi seni dan hiburan. Banyak pula media digunakan individu untuk mengali pengetahuan dan informasi, tapi tidak sedikit disalahgunakan untuk merusak, menteror, memfitnah, mengakses pornografi dan melakukan hal-hal diluar kebaikan.

Bukan medianya ataupun teknologinya yang patut dipersalahkan, karena media dan teknologi bersifat netral, dia memiliki daya guna dan fungsi jika ada yang menggunakan. Media innformasi, adalah suatu keniscayaan, dimanapun dan kapanpun sangat mudah untuk ditemukan, baik berbentuk majalah koran, televisi, radio ataupun media maya seperti internet.

Salah satu media informasi yang sangat populer dan paling digandrungi bahkan telah menjadi trend setter dewasa ini adalah Internet, selain kemudahan akses internet juga menawarkan kecepatan dan kemurahan dalam mengakses informasi. salah satu layanan yang sedang booming yang disukai bukan hanya para politisi, artis, penyiar televisi tapi bahkan para siswa-siswi sekolah dasar pun telah banyak memiliki account. layanan itu adalah situs-situs jejaring sosial semisal friendster, flicker, h5, dan yang sedang trend dewasa ini, facebook
Facebook digandrungi karena memiliki kelebihan-kelebihan feature yang memudahkan semua orang berinteraksi dan bertukar informasi, seperti chatting, memberikan informasi berupa text, gambar bahkan video kepada teman, bisa membuat catatan dan dapat mengundang teman-teman untuk mengomentarinya, membuat group, baik itu group politik, pendidikan atau sekedar group hobi dan bahkan facebook juga menyediakan games dan quiz-quiz menarik yang bekerjasama dengan pihak ketiga. Saking berlimpahnya kemudahan di facebook, banyak para user situs jejaring sosial lain semacam friendster beralih ke facebook.

Seperti disebutkn di awal. media informasi tidak lepas dari dua sisi, baik itu negatif atau positif, semakin mudahnya mengakses informasi baik itu berupa informasi yang bernilai pengetahuan atau hiburan ataupun berupa sampah semacam pornografi, menimbulkan kekhawatiran yang meluas di benak para orang tua. Diantara mereka bahkan ada yang memilih sama sakali menutup akses ke media tersebut atau ada yang memperbolehkan dengan pengawasan yang super ketat. Begitupula dengan pendaftaran account di facebook, banyak orang tua yang sangat khawatir, karena ada terjadi kasus teror, pelecehan, penghinaan gara-gara situs jejaring sosial ini.

Sekali lagi, media informasi adalah kenicayaan. Dilarang dirumah anak-anak atau remaja bisa mencarinya di luar, di warnet atau bahkan mereka bisa mendapatkannya di sekolah, atau mungkin di rumah teman mereka. Jadi dengan melarang atau menutup informasi, tidak akan efektif dalam memfilter pengaruh negatif dari media informasi, terutama internet, karena letaknya bukan di medianya, tapi di individu itu sendiri, sejauh mana dia memiliki imunitas terhadap pengaruh-pengaruh keinginan yang membuat dia menyalah gunakan media informasi.

Disini, lembaga pendidikan harus berperan, tidak bisa dengan menutup akses informasi, atau melarang anak-anak untuk berinternet ria, tapi tugas pendidik adalah memberikan pencerahan dan pencerahan serta membuka wawasan anak didik terhadap pentingya media serta efek-efek yang ditimbulkannya. Karena kita bukan menciptakan anak-anak yang steril, yang ketika keluar dari lingkungan higienisnya akan lemah, loyo dan penyakitan tapi menciptakan anak yang imun yang mampu survive di segala medan.
Berikut ini adalah pintu-pintu dan kunci-kunci yang bisa bermanfaat buat kita para pendidik baik guru ataupun orang tua untuk menghindari penyalah gunaan serta pengaruh negatif media informasi.
  1. Pintu agama, dengan penyadaran yang berkesinambungan disertai fakta-fakta pendukung akan akibat dari perbutan negatif semacam pelecehan, penghinaan kriminal, pornografi dan lain-lain. Baik terhadap dirinya sendiri maupun masyarakat, insyaAllah dengan sendirinya akan menimbulkan kesadaran untuk menolak hal-hal yang bersifat negatif karena sadar akan konsekuensi yang akan ditimbulkannya
  2. Pintu Sekolah, dengan diadakan semacam seminar atau penyuluhan untuk case tertentu, misalnya bahaya pornografi dan porno aksi atau judul sejenisnya yang menjadi kunci untuk terbukanya kesadaran untuk menghindari hal-hal yang akan menjerumuskan mereka ke dalam kubangan tersebut.
  3. Kontrol orang tua dan guru, pintu ini diperlukan keseriusan, karena akan menjadi kunci dan pembentuk jiwa dan mental anak-anak. Bisa juga dengan memberikan software proteksi untuk konten yang bersifat porno. Kontrol yang dimaksud adalah kontrol dalam artian bersifat dialogis dan membuka wawasan agar mereka merasa punya ruang berekspresi dan berpendapat. Tugas kita para pendidik adalah menyadarkan dan memberikan arahan.
  4. Memberikan tips and triks kepada anak-anak, misalkan ketika berfacebook ria, kita menyarankan kepada mereka agar tidak memuat informasi yang bersifat personal seperti nomor handpone, alamat rumah dan foto-foto pribadi, cukup mencantumkan alamat email saja, atau sarankan juga kepada mereka untuk tidak meng-add atau approve orang yang belum atau tidak mereka kenal, dan jelaskan kejadian-kejadian yang pernah menimpa orang yang sembarangan menaruh personal data dan picture, hingga mereka menjadi object eksploitasi dan kriminal.
Mudah-mudahan tulisan ini menjadi stimulus untuk kita, baik yang berperan sebagai orang tua, guru, murid atau siapapun juga, sehingga kita dapat berperan aktif untuk menghasilkan generasi masa depan yang bermartabat, kuat, tahan terhadap segala macam kondisi dan tetap memberikan kontribusi untuk sesama ummat manusia.
By: Asep Nurjaman

0 komentar:

Posting Komentar