Jendela
Hati

Wanita
Bicara

Keluarga

Remaja

Education
Corner

Manca
negara

Kiriman
Sahabat

Embun
Pagi

Istiqomah

Kata-kata mengenai istiqomah sudah lama sekali terdengar dan dimengerti oleh orang yang berkecimpung dalam bidang dakwah serta manusia-manusia beriman yang rajin beribadah. Istiqomahlah dalam berbuat kebaikan, istiqomahlah dalam beribadah. Istiqomah atau bahasa kerennya konsisten merupakan hal yang paling sulit dilakukan oleh kebanyakan orang, apalagi ketika dakwah bercampur luas. Sudah merupakan tugas para Da’i terjun bebas di area masyarakat yang masih belum mengerti bagaimana tata cara beriman yang betul. Seringkali keistiqomahan terhadap nilai terkikis demi membuat orang yang didakwahi merasa nyaman terhadap sosok sang pendakwah maupun nilai yang dibawa sang pendakwah agar tidak terlihat ekstrim, begitu paparan yang sering kita dengar.


Saya teringat ketika ada disebuah rumah makan di Saudi Arabia, tepatnya di kota transit yang bernama Jeddah. Disana untuk masuk ke sebuah rumah makan, mereka menyediakan sector family corner atau family area dan sangat bersikap tegas bila ada wanita nyelonong masuk ke area lelaki atau sebaliknya lelaki masuk-masuk ke area wanita. Yaa, semua rumah makan dipaksa oleh sistem islami di Saudi untuk menerapkan tata cara menjauhi ikhtilat.Bila yang kita masuki adalah rumah makan Indonesia atau arab, mungkin tidaklah merasa heran ada area semacam itu karena maklum adanya. Namun yang membuat saya terpana adalah masuknya restoran Jepang di Indonesia yang kita tahu dengan subhat-nya atau keragu-raguan kehalalannya apakah memakai unsur sake (arak Jepang yang berwarna hitam), juga dengan diberikannya tempat khusus bagi wanita untuk makan dimana bila sang wanita ingin makan tidak perlu dilihat atau bercampur dengan lelaki. Dan subhanallah semua pelayan yang didatangkan dari Jepang begitu sopan dan memperhatikan adab-adab islami, dengan tidak melihat wanita, lalu menjauh, kemudian menata makanan dangan cepat dan segera keluar, juga yang hebat adalah mereka menjamin 100 percen bahan-bahan makanannya halal.
     
Subhanallah ternyata yang “dipaksa “ untuk mengikuti kemauan umat islam dan adab-adab islam, bukan hanya restoran Jepang yang masuk ke Saudi, tetapi juga restauran Amerika dan restauran lain-lain seperti Korea dan sebagainya. Maka bagi saya, cukup jelas, istiqomahlah, maka mereka akan mengikuti dirimu, dan keistiqomahan terhadap nilai yang akan membuat mereka hormat dan mengikuti dirimu. Sungguh islam akan menjadi khalifah bila tidak ragu-ragu memudah-mudahkan dan istiqomah terhadap nilai. 

0 komentar:

Posting Komentar