Jendela
Hati

Wanita
Bicara

Keluarga

Remaja

Education
Corner

Manca
negara

Kiriman
Sahabat

Embun
Pagi

Pria Itu Melihat Ayahnya


"Ris, punya pin BB gak,” kawannya bertanya di facebook. Setelah seminggu berlalu, sang kawan mendapat jawaban berapa nomor pin BB Riris. Kebetulan Riris sudah dibelikan blackberry oleh suaminya yang sudah dahulu menggunakan blackberry sekitar setahun yang lalu. Namun bagi Riris yang saat ini bekerja sebagai pengacara disebuah kantor hukum ,waktunya tersita banyak habis untuk sidang sidang perkara klientnya yang rata-rata merupakan korban KDRT, korban perceraian dan hampir semua kliennya adalah wanita.
      Riris pun juga memiliki seorang sekretaris yang senantiasa memegang handphonenya, karena bila ada perkara, Riris akan sangat berkonsentrasi penuh dengan permasalahan kliennya sehingga rasanya tidak sempat baginya untuk mengangkat telepon, kecuali dari suaminya, dan itu pun dengan ketentuan hanya ketika jam makan siang saja. Oleh karena itu, melihat rekan rekannya banyak yang menggunakan blackberry dan bunyi tang ting tung begitu marak dimana-mana, Riris merasa malas rasanya menggunakan blackberry karena akan mengganggu konsentrasinya.
Kawan kawan lama Riris, yang notabene adalah anak-anak SMU 35, merasa belum puas bila grup mereka di BB tidak ada Ririsnya. Mereka ingat sekali bahwa Riris adalah sosok yg sangat nyaman untuk diajak bicara, selain lucu, Riris juga sangat ramah. Hampir semua anak di kelas mereka memiliki perasaan yang sangat dekat Riris, sebab dari muda Riris memiliki kemampuan yang cukup baik untuk mengatasi permasalahan kawan-kawannya. Dan biasanya permasalahan kawan-kawannya Ririn seringkali terselesaikam dengan menggembirakan bila mereka mendiskusikannya dengan Riris.

      Akhirnya, "welcome Riris" demikian salah satu kawannya menegur Riris ketika Riris menyetujui untuk ikut dalam sebuah grup yang dinamakan grup SMU 35 KA (singkatan dari karang asem).

Melalu personal blackberry, maka Riris bisa melihat sosok-sosok kawannya satu persatu. Ada yang menunjukkan gambar suami dan dirinya, ada yang bergambar Donald Duck tokoh kartun kesukaannya, ada juga yang bergambar anaknya, dan ada juga yang bergambar biasa saja.

Riris tertarik sekali ketika menemukan sebuah profile picture dimana ada seorang anak remaja lelaki yang sedang tidur lelap dengan wajah damai diselimuti dan nampak tak lama kemudian profile wajah sang empunya BBM berubah lagi menjadi gambar anak lelaki lain dengan wajah yang berbeda dan gaya yang berbeda pula yaitu terlihat sedang makan nasi dan lauk-pauk lengkap, sangat sejahera yang menggambarkan bahwa kebutuhan sang anak begitu terpenuhi oleh orang tuanya. “Anak siapakah gerangan?” demikian gumam Riris. Dan ketika ada seorang lelaki kawan lamanya meng-add Riris, terpampang nama sang ayah dari kedua anak lelaki remaja tersebut, Indrajaya Sudiro. Subhanallah Riris tercengang bingung.karena dalam profile sang kawan, dia teringat berita mengenai kawannya ini, bahwa sudah bercerai, bahkan sudah tigakali menikah dan kesemua pernikahan berakhir dengan perceraian. Demikian gosip yang beredar. Risis pun kembali bertanya-tanya dalam hati, apa yang membuat sang ayah begitu mencintai anak remajanya walaupun sudah bercerai berkali-kali.

Sang ayah yang merupakan kawannya Riris sekelas waktu di SMU dulu adalah anak seorang pengusaha yang juga merupakan seorang haji yang lalu diikuti oleh masyarakat dikampungnya dan sangat bersikap baik dan sayang kepada anak-anak, terutama anak-anaknya. Hal itu diwarisi dari sang ayah yang begitu mencintai dirinya.


Riris melihat bahwa hal itu berpengaruh sekali terhadap sikap sang ayah kepada anak-anaknya, dikarenakan sang ayah melihat sikap ayahnya lagi. Maka dalam hal ini Riris mengambil kesimpulan bahwa apabila seorang anak diperlakukan sangat baik dengan penuh cinta oleh sang ayah, maka bila sang anak memiliki anak lagi maka dia akan memperlakukan sang anak dengan sangat baik dan sangat sayang, sebagaimana dia  diperlakukan oleh sang ayah sebelumnya. Sungguh, kita harus bersyukur Islam adalah
kehidupan, dan kehidupan memerlukan Uswatun Hasanah.

“Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu….. ( Al Ma’idah : 3 )

0 komentar:

Posting Komentar